Si Tampan
Dengarkan aku !
Awal kulipat mata dan lidah hingga membeku
Jemari cantuk singkirkan ucapan sekian kumenjawab
Senyumku padamu, kumengigau
Tak sadar kubantah jemari cantik lipat mata dan lidah
Tak sadarku Si Tampan yang membuatku kalut dalam lautan beriak yang tak diduga
Dagdigdug jantungku menggebu diserbu beribu bintang bertabur
Dengarkan aku !
Hei Tampan yang menawan, hiraukan ucapan dimasa lampau dan lihat aku sekarang !
Aku cinta padamu ...
Perwujudanjangan kau menjadi putri malu
menndang tanya, penuh misteri kau simpan dalam-dalam
bungkam tuk sesaat ku diamkan dan berkutik saat kutatap bola matamu yang hitam bulat tertutu[ kabut
jangan kau mejadi burung gagak !
mengundang isah tak sedp dikala gelisah mengerumuni, menjawab jika susah dihantui wujud kebencian, kilaukan semua yang sudah terjawab banyak
jangan, jangan, jangan sampai perwujudanmu bergitu padaku sayang...
Aku Padamu
Kau ingat ?
dihamparan luasnya pasir kuberikan petuah yang mungkin sedikit menyentuh
kuberi beberapa, namun mungkin tercatat dalam ingatmu hanya satu
tak apa...
Setiap malam kusenandungkan irama merdu pengantar tidur
namun kau hanya menggerutu mencibirku
dan entah kau abaikan aku, entah kau terenyuh padaku
tak apa...
bukanku menuntutmu, bukanku mengguruimu, bukanku melayang dalam benakmu
namun langitkan tetap bersamaku
tuk menunggu hingga senja datang menjemputku dan ucapkan
selamat tinggal sayang..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar