RASAKU
Tubuh penuh dengan darah merah yang melekat pada tubuhku, tangis bahagia dari orang-orang yang menantiku. 3 Juli 1998 dimana penantian mereka tiba dan dimana aku lahir ke dunia ini. Tiga bulan sudah kutinggal di dunia milik Tuhan serta dimanja oleh ciptaannya, namun malamku tiba mengundang tanya. “Mengapa ibu pergi ? Pergi jauh disaat aku masih membutuhkannya !?” , mungkin itu yang akan kuucap jika aku sudah mampu berbicara.
Lima tahun berlalu ibupun belum menampakkan batang hidungnya. “Sabar ya Nak, ibu pasti pulang. Ibu sedang mencari uang di Arab Saudi” , ujar ayah yang berusaha tegar dihadapanku. “Oh ternyata ibu sedang mencari uang ya, Yah? Tapi mengapa ibu harus mencari uang? Memang tidak cukup jika ayah saja yang bekrja? dan Mengapa lama sekali ibu disana, Yah?” , tanya polosku saat kecil. “Saat itu keadaan kita memang sangat kekurangan sayang, jika ayah saja yang berkerja, kebutuhan kita semua tidak akan tercukupi” , jawab ayah dengan sorot mata penuh cinta kepadaku.
Sekarang aku sudah remaja, umurku sudah menginjak lima belas tahun, bersekolah di Sekolah Menengah Pertama serta sudah mengerti keadaan yang sebenarnya saat ini. “Apa, ternyata ibu belum pulang selama ini karna ibu sudah menikah lagi dengan lelaki lain di Arab Saudi sana !?” , sontak ucapku kaget mendengar itu, kutak kuasa menahan air mata yang mengguyur deras di pipi. Kasihan ayah, ayah sangatlah setia menunggu ibu pulang, namun apa yang didapat hanya derai air mata !
Kutak pernah merasa kasih sayang ibu datang menemani disetiap hari-hariku. Tak pernah kurasakan kasihnya, dibelai manja olehnya dan didekap sayang setiap saat. Itu semua membuatku hancur, membuatku kalut dalam kesedihan yang berlarut serta itu semua membuatku benci padanya !
Aku hanya sayang ayah, yang telah merawat, menyayangiku sepenuh hati dan bukan dirinya. Maafkan aku Tuhan, bukan kubenci dengan keputusan-Mu, namun aku tak rela ayah tersakiti, aku tak rela hidupku habis oleh penantian yang sia-sia, kurasa sudah cukup. I love you Mom, itu dahulu. I love you Dad selamanya.
Tubuh penuh dengan darah merah yang melekat pada tubuhku, tangis bahagia dari orang-orang yang menantiku. 3 Juli 1998 dimana penantian mereka tiba dan dimana aku lahir ke dunia ini. Tiga bulan sudah kutinggal di dunia milik Tuhan serta dimanja oleh ciptaannya, namun malamku tiba mengundang tanya. “Mengapa ibu pergi ? Pergi jauh disaat aku masih membutuhkannya !?” , mungkin itu yang akan kuucap jika aku sudah mampu berbicara.
Lima tahun berlalu ibupun belum menampakkan batang hidungnya. “Sabar ya Nak, ibu pasti pulang. Ibu sedang mencari uang di Arab Saudi” , ujar ayah yang berusaha tegar dihadapanku. “Oh ternyata ibu sedang mencari uang ya, Yah? Tapi mengapa ibu harus mencari uang? Memang tidak cukup jika ayah saja yang bekrja? dan Mengapa lama sekali ibu disana, Yah?” , tanya polosku saat kecil. “Saat itu keadaan kita memang sangat kekurangan sayang, jika ayah saja yang berkerja, kebutuhan kita semua tidak akan tercukupi” , jawab ayah dengan sorot mata penuh cinta kepadaku.
Sekarang aku sudah remaja, umurku sudah menginjak lima belas tahun, bersekolah di Sekolah Menengah Pertama serta sudah mengerti keadaan yang sebenarnya saat ini. “Apa, ternyata ibu belum pulang selama ini karna ibu sudah menikah lagi dengan lelaki lain di Arab Saudi sana !?” , sontak ucapku kaget mendengar itu, kutak kuasa menahan air mata yang mengguyur deras di pipi. Kasihan ayah, ayah sangatlah setia menunggu ibu pulang, namun apa yang didapat hanya derai air mata !
Kutak pernah merasa kasih sayang ibu datang menemani disetiap hari-hariku. Tak pernah kurasakan kasihnya, dibelai manja olehnya dan didekap sayang setiap saat. Itu semua membuatku hancur, membuatku kalut dalam kesedihan yang berlarut serta itu semua membuatku benci padanya !
Aku hanya sayang ayah, yang telah merawat, menyayangiku sepenuh hati dan bukan dirinya. Maafkan aku Tuhan, bukan kubenci dengan keputusan-Mu, namun aku tak rela ayah tersakiti, aku tak rela hidupku habis oleh penantian yang sia-sia, kurasa sudah cukup. I love you Mom, itu dahulu. I love you Dad selamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar